Jenis-jenis sloof pada umumnya ada banyak, penerapan dari setiap jenis sloof harus disesuaikan dengan kebutuhan bangunan. Supaya hasil bangunan memiliki kekuatan dan kestabilan bagus.
Meskipun setiap jenis-jenis sloof memiliki fungsi kurang lebih sama, yaitu untuk menahan beban bangunan secara keseluruhan. Akan tetapi masih ada beberapa fungsi sloof lainnya lagi.
Selain itu, pemilihan jenis sloof juga akan berpengaruh dengan metode pengerjaannya. Hal ini nantinya akan berpengaruh terhadap besar kecilnya biaya membangun rumah.
Apabila belum mengetahui apa saja jenis-jenis sloof, maka tidak ada salahnya untuk melihat terlebih dahulu informasi yang pada kesempatan hari ini akan diberikan seputar hal tersebut.
Daftar Isi
Pengertian Sloof
Pengertian sloof secara umum ialah komponen struktural pada sebuah bangunan, struktur ini umumnya terletak di atas pondasi. Di beberapa daerah, sloof sering disebut juga dengan ban atau bantalan.
Hal tersebut dikarenakan sloof menjadi struktur penghubung antara dinding dan pondasi atau lantai. Dengan bahan pembuatan sloof ialah beton, baja atau kayu.
Pemilihan bahan pembuatan sloof sendiri tergantung dari rancangan bangunan, serta jenis sloof yang akan digunakan untuk membangun sebuah bangunan tersebut nantinya.
Baca Juga: Jenis Pondasi Rumah dan Gambar
Fungsi Sloof
Melihat penjelasan diatas mengenai pengertian sloof, dapat sedikit disimpulkan salah satu fungsi sloof ialah sebagai penghubung antara pondasi serta dinding. Namun tidak hanya itu saja fungsi dari sloof pada bangunan.
Selain sebagai penghubung antara dinding dan pondasi, sloof juga berperan untuk mengunci dinding akibat dari pergeseran tanah. Dimana hal tersebut dapat menyebabkan dinding dapat roboh.
Fungsi sloof lainnya ialah meratakan beban atau mendistribusikan beban dari dinding atau kolom ke pndasi dengan merata, sehingga kekuatan serta kestabilan bangunan menjadi lebih baik.
Baca Juga: Harga Borongan Pondasi Batu Kali Per M3
Jenis-Jenis Sloof
Setelah mengetahui pengertian dan fungsi sloof secara umum, maka saatnya mengetahui apa saja jenis-jenis sloof. Hal ini bertujuan supaya dapat memilih jenis sloof secara tepat.
Jenis-jenis sloof sendiri diantaranya ada sloof balok, balok turun, balok-tiap, dalam, luar, kolom dan corong. Dari setiap jenis-jenis ban tersebut memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
1. Balok
Sloof balok merupakan balok beton yang dipasang secara mendatar pada dasar pondasi bangunan, hal ini bertujuan untuk menyeimbangkan beban serta meneruskannya ke pondasi bangunan.
Sloof balok umumnya dipasangkan di seluruh bangunan ataupun dibagian bawah dinding struktural, dengan tujuan untuk mendukung beban vertikal dari dinding serta lantai diatasnya.
Dimanesi sloof balok umumnya lebih besar dibandingkan dengan balok biasa, mengingat fungsi dari sloof balok harus mampu menahan beban besar dari struktur lain diatasnya.
2. Balok Turun
Sloof balok turun secara umum tidak berbeda jauh dengan sloof balok, namun terdapat perbedaan antara tinggi antara dua titik atau lebih pada sloof balok tersebut. Dimana sloof balok tersebut harusnya disusun secara sejajar.
Jenis sloof ini umumnya terjadi karena beberapa faktor, mulai dari kesalahan perencanaan, pelaksanaan konstruksi tidak tepat atau pergeseran struktur seiring berjalannya waktu saat membangun.
Jadi dapat dikatakan penggunaan jenis sloof ini digunakan mengikuti kondisi dari pondasi pada saat itu, terutama untuk kondisi pondasi yang sudah tidak sejajar karena beberapa faktor.
3. Balok-Tiap
Sloof balok-tiap merupakan istilah dalam konstruksi pembangunan untuk menggambarkan proses pemasangan sloof balok dimana setiap balok dipasang dengan cara terpisah antara balok satu dengan lainnya.
Setiap sloof balok nantinya dibuat dengan jarak tertentu diantara satu balok dengan lainnya, dan umumnya akan dihubungkan dengan besi tulangan untuk memastikan kekuatan dari struktur secara keseluruhan.
Jenis sloof balok-tiap umumnya digunakan dalam pembangunan dengan tujuan untuk mempercepat proses konstruksi atau memfasilitas instalasi sesuai dengan kebutuhan dari rancangan pembangunan tersebut.
4. Dalam
Sloof dalam merupakan istilah dalam dunia konstruksi yang merujuk pada sloof balok dengan posisi di bagian dalam atau di tengah-tengah struktur bangunan. Posisi sloof dalam umumnya berada dibagian dalam dinding.
Hal ini tentunya berbeda dengan jenis-jenis sloof sebelumnya, dimana posisi sloof balok berada di bagian bawah struktur vertikal. Meskipun demikian, fungsi sloof dalam tetap sama untuk memperkuat struktur bangunan.
5. Luar
Kebalikan dari sloof dalam, sloof luar merupakan jenis sloof yang ditempatkan pada bagian luar ataupun disekitar tepi bangunan. Dengan fungsi sebagai struktur pendukung dinding ataupun struktur vertikal lainnya.
Meskipun memiliki posisi diluar struktur vertikal, fungsi sloof luar sama dengan jenis-jenis lainnya, yaitu untuk mendistribusikan beban dari struktur bagian atas ke pondasi secara merata.
Selain dapat membuat struktur bangunan menjadi lebih kokoh, sloof luar juga dapat menambah nilai estetika pada bangunan. Sehingga dapat dikatakan, jenis sloof luar memiliki peran ganda.
6. Kolom
Sloof kolom merupakan salah satu jenis dengan fungsi untuk mendistribusikan beban dari kolom ke dinding ataupun struktur lainnya. Sloof kolom umumnya dipasang secara horizontal diatas kolom untuk penompang tambahan.
Jenis sloof kolom dapat memperkuat hubungan antar kolom serta struktur lainnya. Maka sloof kolom dapat membantu meningkatkan kekuatan serta kestabilan struktur bangunan secara keseluruhan.
7. Corong
Jenis sloof terakhir ialah sloof corong, jenis sloof ini memiliki bentuk trapesium seperti corong. Sloof corong umumnya digunakan pada struktur bangunan dengan desain khusus ataupun dilokasi tertentu dengan bentuk khusus.
Sloof corong memiliki fungsi sama dengan jenis-jenis sloof lainnya, yaitu untuk mendistribusikan beban dari struktur atas bangunan ke pondasi. Hanya saja bentuk dari sloof akan lebih disesuaikan dengan kebutuhan.
Metode Pengerjaan Sloof
Metode pengerjaan setiap jenis-jenis sloof dapat bervariasi sesuai rancangan bangunan, jenis bangunan dan bahan konstruksi. Namun secara umum, pengerjaan sloof hampir sama, meskipun jenis yang diterapkan berbeda-beda.
- Hal pertama ialah menetapkan lokasi sloof dipasangkan, dimana hal ini harus dipersiapkan secara baik. Dengan cara membersihkan area, mengukur serta menandai lokasi sloof.
- Langkah berikutnya ialah pembuatan bekisting, hal ini dapat dilakukan menggunakan bahan dari kayu atau logam sesuai kebutuhan. Proses pembuatan bekisting akan membantu bentuk sloof sesuai dengan ukuran dan bentuk.
- Pemasangan tulangan atau besi di dalam bekisting menjadi hal selanjutnya yang harus dilakukan, dimana tulangan sloof akan memperkuat sloof ketika sudah jadi.
- Langkah selanjutnya ialah mempersiapkan beton, yaitu terdiri dari semen, pasir, kerikil dan air. Proposisi dari setiap bahan material harus sesuai supaya kekuatan dan kepadatan dapat dicapai.
- Berikutnya memasuki tahapan pengecoran, tahapan ini ialah memasukan material beton ke dalam bekisting yang sudah dipersiapkan sebelumnya. Pastikan beksiting terisi beton secara padat, untuk menghindari lubang saat sudah jadi.
- Pembongkaran bekisting menjadi langkah berikutnya setelah beton sudah benar-benar kering. Namun sebelum pembongkaran bekisting dilakukan, pastikan benton sudah benar-benar kering dan kuat.
Baca Juga: Upah Tenaga Cor Beton Per M3
Kesimpulan
Meskipun jenis-jenis sloof ada banyak, namun tidak semua jenis sloof diterapkan pada bangunan. Untuk jenis sloof yang umumnya pasti digunakan ialah sloof balok. Sedangkan jenis-jenis sloof lainnya akan digunakan mengikuti kebutuhan.
Dengan ini berakhir sudah informasi mengenai jenis-jenis sloof yang pada kesempatan hari ini dapat TukangArsitek.com berikan, mudah-mudahan informasi yang baru disampaikan diatas dapat memberikan banyak manfaat.