Cara Menghitung Borongan Baja Ringan Per Meter dengan Rumus!

Mungkin sebagian besar dari kalian sudah mengetahui bahwa di Indonesia kini tersedia cukup banyak pekerja borongan ataupun kontraktor yang menawarkan jasa pemasangan baja ringan. Namun, apakah kalian memahami secara detail bagaimana cara menghitung borongan baja ringan?

Secara garis besarnya, proses menghitung borongan baja ringan nantinya akan membantu seseorang dalam merencanakan kebutuhan anggaran biaya pembangunan ataupun renovasi rumah. Jadi, tahapan ini akan menghindari pemilik rumah dari hal-hal tidak diinginkan saat proses pembangunan berlangsung.

Ketika tidak diperhitungkan dengan matang, maka akan muncul beberapa risiko seperti keterbatasan dana di tengah proses pembangunan atau bahkan pembengkakan anggaran biaya yang tidak perlu. Maka dari itu, mengetahui langkah-langkah menghitung borongan baja ringan menjadi hal penting untuk diperhatikan.

Pada intinya, perhitungan perencanaan anggaran dana pemasangan baja ringan menggunakan sistem borongan wajib dilakukan secara matang sejak awal. Nah, pada kesempatan kali ini kami akan menjelaskan mengenai cara menghitung borongan baja ringan untuk semua jenis beserta ukurannya.

Fungsi Baja Ringan

Fungsi Baja Ringan

Sebelum pembahasan poin utama mengenai cara menghitung borongan baja ringan lebih lanjut, sebaiknya pahami terlebih dahulu sekilas pengertian hingga beberapa fungsinya. Seperti sudah disinggung di awal, baja ringan kini banyak digunakan untuk kebutuhan konstruksi pembangunan rumah, ruko dan lain sebagainya.

Baca juga: 25 Teras Rumah Sederhana Tapi Elegan, Minimalis Bikin Betah

Di pasaran Indonesia sendiri, jenis maupun ukuran baja ringan tersedia dalam berbagai macam, mulai dari hollow, kaso, kanal C, reng dan masih banyak lainnya. Pada umumnya, kebanyakan orang memanfaatkan baja ringan dalam proses pembangunan rangka atap para rumah minimalis ataupun gedung-gedung perkantoran.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya baja ringan terkenal ringan namun kuat sehingga cocok untuk menopang struktur atap suatu bangunan. Selain itu, tak jarang pula beberapa orang memanfaatkan bahan material baja ringan untuk membangun kanopi rumah.

Persiapan Menghitung Borongan Baja Ringan

Persiapan Menghitung Borongan Baja Ringan

Ketika ingin mencari tahu bagaimana cara menghitung borongan baja ringan, maka tentunya kalian juga perlu memahami apa saja persiapan yang perlu dilakukan sebelum melakukan kegiatan tersebut. Tujuannya yaitu agar nantinya hasil perhitungan bisa lebih akurat.

Selain itu, perencanaan perhitungan biaya borongan baja ringan juga nantinya dilakukan untuk menghindari harga markup karena dianggap tidak mengetahui update harga material di pasaran. Agar lebih jelasnya, berikut adalah persiapan perhitungan borongan baja ringan.

1. Merancang Sketsa

Hal penting pertama perlu dipersiapkan ketika ingin menghitung borongan baja ringan yaitu merancang sketsa, dalam hal ini yaitu rangka atap. Hitung ukuran luas rangka baja ringan menggunakan rumus sesuai dengan bentuk struktur bangunan. Jadi, kalian nantinya juga harus menentukan desain atap rumah baja ringan.

2. Mengecek Harga

Hal penting selanjutnya yaitu melakukan pengecekan harga bahan beserta upah tenaga yang harus dibayarkan. Guna mendapatkan serta memastikan harga aktual, sebaiknya kalian harus mengetahui harga terbaru di pasaran. Maka dari itu, sangat disarankan untuk menghindari pembuatan perkiraan harga sendiri tanpa adanya sumber.

3. Menghitung Anggaran Biaya

Setelah mengetahui desain, luas struktur, harga material hingga ongkos jasa borongan pemasangan baja ringan, maka selanjutnya tinggal menghitung total secara keseluruhannya. Sebagai informasi tambahan, saran kami sebaiknya siapkan anggaran dana darurat untuk berjaga-jaga apabila nantinya terdapat kebutuhan mendesak saat proses pembangunan atau renovasi berlangsung.

Baca juga: Biaya Ngedak Rumah Dengan Bondek dan Cara Hitung Per m2

Rumus Menghitung Borongan Baja Ringan

Rumus Menghitung Borongan Baja Ringan

Seperti sudah dijelaskan sebelumnya, menghitung borongan baja ringan tentu harus menggunakan sebuah rumus agar hasil akhir perhitungan nantinya bisa menjadi lebih akurat. Dengan kata lain, rumus tersebut akan berguna untuk dijadikan sebagai acuan dalam perhitungan kebutuhan-kebutuhan pemasangan baja ringan.

Karena pada pembahasan kali ini lebih condong kepada pemanfaatan baja ringan sebagai struktur rangka atap bangunan, maka tentunya kalian harus memahami rumus perhitungan luas konstruksi tersebut. Agar lebih jelasnya, berikut adalah rumus menghitung luas atap untuk semua jenis maupun bentuknya.

Atap Segitiga= (Panjang Alas x Tinggi) x ½

Atap Trapesium= (Jumlah Sisi Sejajar x ½) x Tinggi

Atap Jajar Genjang= Panjang x Lebar

Atap Persegi Panjang= Panjang x Lebar

Setelah mengetahui rumus perhitungan luas rangka baja ringan, maka selanjutnya kalian juga harus mengetahui rumus menghitung total kebutuhan anggaran biaya pengerjaannya. Berikut adalah rumus perhitungan dana pembangunan baja ringan menggunakan sistem borongan.

Borongan Baja Ringan= Luas Atap x Harga Borongan Per Meter

Cara Menghitung Borongan Baja Ringan

Tata Cara Menghitung Borongan Baja Ringan

Setelah memahami sekilas pengertian, fungsi hingga rumus perhitungan borongan baja ringan, maka selanjutnya tinggal mencari tahu bagaimana tata cara menghitungnya. Ketika kalian sudah memahami rumus di atas, sebenarnya perhitungan ongkos borongan pemasangan baja ringan tergolong mudah untuk dilakukan.

Hal tersebut bukan tanpa alasan, pasalnya kunci utama agar perhitungan borongan baja ringan bisa mendapatkan hasil akurat yaitu memahami berapa luas rangka hingga besaran harga borongan per meter perseginya. Daripada penasaran, langsung saja perhatikan baik-baik cara menghitung borongan baja ringan di bawah ini.

1. Luas Atap

Cara pertama untuk menghitung besaran borongan baja ringan sebagai rangka atap bangunan yaitu menentukan luas bidang pekerjaannya. Sebagai contoh kalian ingin membuat rangka baja ringan berbentuk persegi panjang dengan ukuran 8 m x 10 m, maka cara menghitungnya akan seperti di bawah ini.

  • Luas atap= Panjang x Lebar.
  • Luas atap= 10 m x 8 m.
  • Luas atap= 80 m2.

Dari data perhitungan di atas, maka total luas rangka baja ringan berbentuk persegi panjang yang ingin dibangun menggunakan bahan material baja ringan yaitu sekitar 80 meter persegi.

2. Harga Borongan Per Meter

Setelah mengetahui luas rangka baja ringan, maka selanjutnya tinggal mencari tahu berapa daftar harga borongan pemasangan baja ringan per meter perseginya. Perlu diketahui, di Indonesia sendiri terdapat dua jenis pekerja borongan, yaitu borongan non material serta plus material.

Baca juga: Ciri-Ciri Rumah Ramah Lingkungan, Manfaat dan Cara Membuat

Sesuai namanya, borongan non material artinya pihak kontraktor hanya menyediakan tenaga kerjanya saja. Sementara borongan plus material berarti pihak kontraktor menyediakan semua kebutuhan pembangunan baja ringan, mulai dari pembelian bahan material hingga ongkos para tukang atau pekerja bangunannya.

Menurut berbagai macam sumber terpercaya, harga borongan pemasangan baja ringan non material di kota-kota besar saat ini berada di kisaran Rp 40.000 per meter perseginya. Sedangkan untuk borongan plus material tentunya akan jauh lebih mahal, yakni berkisar antara Rp 120.000 sampai Rp 190.000 per meter perseginya, tergantung pada spesifikasi bahan material baja ringan.

3. Total Borongan Baja Ringan

Cara terakhir di dalam tahapan menghitung borongan baja ringan yaitu tinggal mencari tahu berapa total kebutuhan anggaran dana pembangunannya. Adapun tata cara menghitungnya tergolong cukup mudah, yakni cukup dengan mengalikan luas rangka atap dengan harga borongan per meter perseginya.

Mengacu pada perhitungan luas bidang pekerjaandi atas, maka cara menghitung kebutuhan total anggaran biaya pembangunan rangka atap baja ringan menggunakan sistem borongan yaitu akan seperti berikut ini, entah itu borongan non material maupun plus material.

  • Borongan Non Material
    • Biaya borongan= Luas rangka x Harga borongan per m2.
    • Biaya borongan= 80 m2 x Rp 40.000.
    • Biaya borongan= Rp 3.200.000.
  • Borongan Plus Material
    • Biaya borongan= Luas rangka x Harga borongan per m2.
    • Biaya borongan= 80 m2 x Rp 120.000 sampai Rp 190.000.
    • Biaya borongan= Rp 9.600.000 sampai Rp 15.200.000.

Dari perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa untuk membangun rangka atap rumah berukuran 8 m x 10 m menggunakan sistem borongan non material membutuhkan anggaran biaya sekitar Rp 3.200.000. Sementara jika ingin menggunakan jasa borongan plus material, maka biayanya akan jauh lebih mahal, yakni di kisaran Rp 9.600.000 hingga Rp 15.200.000.

Tips Memilih Jasa Borongan Baja Ringan

Tips Memilih Jasa Borongan Baja Ringan

Di atas sudah dijelaskan secara lengkap mengenai cara menghitung borongan baja ringan untuk semua jenis, merk beserta ukurannya menggunakan rumus. Banyaknya penyedia jasa borongan pemasangan baja ringan terkadang justru membuat sebagian orang kebingungan dalam memilih mana yang terbarik.

Nah, bagi yang tengah mencari jasa borongan pemasangan atap baja ringan, sebaiknya kalian harus berhati-hati dalam memilihnya. Maka dari itu, sebagai informasi tambahan di bawah ini akan kami berikan sejumlah tips dan trik dalam memilih jasa borongan atap baja ringan berkualitas.

  • Pilih jasa borongan baja ringan profesional serta berpengalaman.
  • Pilih jasa borongan yang mempunyai tukang profesional dari segi kemampuan.
  • Pilih material baja ringan yang berasal dari merk terpercaya serta terkenal.
  • Pilih baja ringan yang elastis, namun tidak terlalu lentur ataupun lembek.
  • Pastikan ketebalan baja ringan sesuai dengan spesifikasi konstruksi bangunan.
  • Pastikan produsen ataupun supplier baja ringan menawarkan garansi material.
  • Pilih jasa borongan yang mampu mengerjakan tugasnya sesuai prosedur dan tepat waktu.

Baca juga: Harga Borongan Pondasi Batu Kali Per M3 Plus Material 2024

Kesimpulan

Itulah sekiranya penjelasan dari Tukangarsitek.com seputar cara menghitung borongan baja ringan per meter untuk semua jenis, ukuran hingga merk disertai rumus beserta tips memilih jasa kontraktor berkualitas. Semoga informasi di atas dapat dijadikan sebagai bahan gambaran ketika ingin membangun atap baja ringan menggunakan pekerja sistem borongan.

Tinggalkan komentar