Koridor Adalah? Rumah, Hotel Menurut Para Ahli dan KBBI

Koridor adalah salah satu istilah pada bangunan, istilah ini mungkin sudah tidak asing bagi sebagian orang. Namun bagi yang masih merasa asing dengan istilah tersebut, maka tidak ada salahnya untuk melihat penjelasan mengenai pengertian corridor yang pada kesempatan ini akan kami berikan.

Dari penjelasan tersebut, akan turut kami bahas juga mengenai jenis-jenis koridor. Beberapa jenis corridor itu sendiri diantaranya adalah single loaded dan double loaded. Pembagian jenis corridor itu sendiri berdasarkan dari fungsi atau kebutuhan penggunanya.

Pada saat ingin merancang sebuah koridor juga tidak bisa dilakukan secara sembarangan, karena ada beberapa hal yang perlu diperhatikan pada saat ingin membangun corridor. Beberapa hal tersebut diantaranya adalah tata letak, ukuran dan desain.

Jika ingin mengetahui secara lebih lengkap bagaimana penjelasan mengenai corridor, maka disarankan untuk melihat penjelasan yang akan kami berikan secara lengkap pada kesempatan hari ini bersama dengan beberapa penjelasan lainnya tentang corridor dibawah ini.

Pengertian Koridor

Pengertian koridor menurut KBBI adalah lorong di dalam rumah berfungsi menghubungkan antara gedung atau ruangan satu dengan lainnya. Selain itu, koridor juga dapat diartikan sebagai jalan sempit untuk menghubungkan sebuah tempat satu dengan tempat lainnya.

Sedangkan pengertian koridor menurut ahli adalah suatu jalan di sepanjang sisi kanan dan kiri, lantas di batasi oleh dinding serta membentuk sebuah fasad. Sebuah jalan yang dapat dianggap sebagai koridor adalah sebuah jalan dengan fungsi untuk menghubungkan satu tempat ke tempat lain (Darmawan, Soetomo dan Sari, 2005).

Koridor komersial biasanya adalah jalan yang terdapat pada sisi kanan dan kirinya sudah dipenuhi lahan properti komersial, seperti misalnya perkantoran atau aktivitas komersial lain. Pola perkembangan umum pada koridor jalan adalah pola ribbons development, dimana pola koridor ini ditemukan beragam aktivitas secara tidak terencana (Boussauw, Verbeek dan Pisman, 2014).

Jenis-Jenis Koridor

Setelah mengetahui apa itu koridor, baik menurut KBBI atau para ahli. Maka saatnya mengetahui jenis-jenis koridor secara umum, jenis koridor sendiri terbagi menjadi dua, yaitu koridor single loaded dan double louded. Penerapan jenis koridor ini dapat disesuaikan dengan kebutuhannya.

Single Loaded

Single Loaded Koridor Adalah
Source: www.pinterest.com

Single loaded corridor adalah sebuah koridor dengan akses hanya satu bagian saja, penerapan single loaded corridor umumnya terdapat dibagian yang menghadap pada satu deret ruangan, serta langsung menghadap ke area terbuka ruangan.

Kunggulan dari single loaded corridor adalah memungkinkan terciptanya ruang menjadi lebih terang serta memiliki sirkulasi udara alami. Penerapan jenis koridor ini lebih sering digunakan pada bangunan rumah susun, apartemen, mall dan sekolah.

Double Loaded

Double Loaded Koridor Adalah
Source: www.treehugger.com

Double loaded corridor adalah sebuah jalan yang berfungsi untuk menghubungkan dua buah ruangan atau lebih, jenis corridor ini menjadi salah satu solusi untuk sebuah bangunan yang memiliki dua sisi dan berukuran besar yang memungkinkan terjadinya lalu lintas orang banyak.

Double loaded corridor juga dikenal sebagai lorong, karena jalan ini akan berada di antara dua sisi bangunan atau ruangan. Penerapan double loaded corridor paling umum adalah di hotel, rumah sakit, terminal dan mungkin juga stasiun kereta.

Fungsi Koridor di Bangunan

Fungsi paling utama dari corridor adalah sebagai penghubung antara, ruangan, bangunan atau pun tempat tertentu. Namun tidak hanya itu saja fungsi dari corridor, melainkan masih ada beberapa fungsi lainnya yang diantaranya adalah sebagai berikut.

1. Penghubung

Koridor Adalah Sebagai Penghubung
Source: www.cantifix.co.uk

Seperti penjelasan diatas, corridor memiliki fungsi sebagai penghubung antara ruangan, bangunan atau tempat satu dengan lainnya. Dibuatnya penghubung tersebut diharapkan akses dari ruangan, bangunan atau tempat tersebut menjadi lebih mudah dan cepat.

Namun pembuatan penghubung ini akan memakan space lebih banyak, sehingga membutuhkan lahan lebih banyak. Karena itu, penggunaan corridor pada ruangan atau bangunan kecil jarang sekali di terapkan, hal tersebut juga dirasa tidak begitu diperlukan.

2. Tempat Berjalan

Tempat Berjalan
Source: www.pexels.com

Berdasarkan fungsi corridor pertama sebagai penghubung, maka fungsi berikutnya adalah sebagai tempat berjalan. Jika ada sebuah akses dari satu bangunan atau ruangan ke bangunan atau ruangan lainnya, maka sudah pasti akses tersebut akan digunakan sebagai tempat berjalan.

Penggunaan corridor sebagai tempat berjalan nantinya akan disesuaikan dengan volume orang yang akan menggunakan jalan tersebut. Apabila volume orang yang menggunakan cukup banyak, maka dibutuhkan corridor berukuran besar dan begitu juga sebaliknya.

3. Menjaga Privasi

Menjaga Privasi
Source: www.themandarin.com.au

Fungsi corridor lainnya adalah untuk menjaga privasi. Dengan adanya corridor, maka seseorang tidak perlu melewati satu ruangan apabila ingin menuju ke ruangan tertentu. Baik itu di dalam bangunan itu sendiri atau pun diluar dari bangunan.

Oleh karena itu, penerapan corridor lebih banyak ditempatkan pada bangunan umum, seperti misalnya hotel, sekolah atau rumah sakit. Dimana para pengguna hotel atau rumah sakit tetap memiliki privasi, meskipun bangunan tersebut merupakan bangunan umum.

4. Ruang Tambahan

Ruang Tambahan
Source: pedjapetkovic.com

Fungsi terakhir dari corridor adalah sebagai ruang tambahan. Akan tetapi fungsi ini hanya dapat diterapkan apabila corridor memiliki ukuran cukup luas, kemudian volume orang yang melewati corridor tersebut tidak terlalu banyak atau sering.

Ruang tambahan yang umumnya dapat ditempatkan pada corridor diantaranya adalah ruang bersantai, ruang belajar atau diskusi dan dapat juga difungsikan sebagai tempat menyimpan barang seperti salah satunya adalah corridor pada sekolah.

Tips Merancang Koridor Secara Tepat

Apabila ingin menerapkan sebuah corridor pada sebuah bangunan, alangkah baiknya memperhatikan beberapa hal sebelum merancangnya. Beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya adalah letak, ukuran dan desain dari corridor itu sendiri.

1. Letak

Hal pertama yang perlu diperhatikan saat ingin membangun koridor adalah letaknya. Karena koridor membutuhkan space tersendiri di luar bangunan, sehingga peletakannya harus tepat dan sesuai dari fungsi koridor itu sendiri.

Apabila corridor tersebut berfungsi untuk menghubungkan beberapa ruangan yang berhadap-hadapan, maka letak corridor dapat diletakan pada bagian tengah diantara ruangan-ruangan tersebut. Namun jika corridor berfungsi sebagai penghubung ruangan satu arah, maka bisa diletakan pada bagian luar.

2. Ukuran

Perhatian lainnya saat ingin membuat corridor adalah memperhatikan ukurannya. Pastikan ukuran corridor dibuat sesuai kebutuhan, apabila corridor tersebut digunakan untuk lewat banyak orang, alangkah baiknya corridor dibuat dengan ukuran cukup besar dan begitu juga sebaliknya.

Penentuan ukuran koridor juga bisa didasarkan pada peletakannya. Apabila koridor dibuat pada bagian tengah diantara ruangan yang berhadap-hadapan, maka dapat dibuat dengan ukuran cukup lebar. Sedangkan untuk koridor yang dibuat pada bagian luar, sebaiknya dibuat tidak terlalu lebar.

3. Desain

Setelah menentukan tata letak dan ukuran corridor, maka hal selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah desain corridor. Pemilihan desain corridor dapat disesuaikan dengan desain bangunan secara keseluruhan, hal tersebut bertujuan supaya desain corridor dan setiap ruangan terlihat menyatu.

Jika ingin mengkombinasikan beberapa desain, alangkah baiknya jika memilih desain yang hampir serupa. Seperti misalnya mengkombinasikan desain modern dan minimalis, kemudian bisa juga mengkombinasikan desain tropical dan industrial, atau American sytle dan classic.

4. Fungsi

Apabila sudah menentukan desain koridor secara tepat, maka hal selanjutnya tinggal memperhatikan fungsi dari koridor tersebut. Pastikan corridor tersebut dapat berfungsi sebagaimana mestinya, seperti misalnya akses corridor harus dapat dilewati sesuai dengan volume yang telah ditentukan sebelumnya.

Selain itu, koridor dapat memberikan akses udara atau cahaya sesuai rancangan, apabila memang corridor dirancang dengan desain seperti itu. Jika corridor tersebut tidak berfungsi sebagaimana mestinya, maka perancangan corridor harus ditata ulang terlebih dahulu.

5. Finishing

Apabila beberapa hal telah dilakukan secara benar, maka langkah terakhir yang perlu dilakukan adalah melakukan finishing sesuai rencana awal. Seperti misalnya melakukan pengecatan, menempatkan dan menata furniture serta beberapa perlengkapan lainnya sesuai kebutuhan.

Contoh Koridor Pada Bangunan

Jika masih belum merasa jelas dengan penjelasan koridor diatas, tidak ada salahnya melihat beberapa contoh koridor terlebih dahulu. Sehingga nantinya kalian akan lebih mudah memahami bagaimana desain dan bentuk corridor, baik berdasarkan jenis atau fungsinya.

Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan diatas, koridor adalah sebuah jalan untuk menghubungkan ruangan satu dan ruangan lainnya di dalam sebuah bangunan. Dengan fungsi dapat digunakan sebagai akses jalan, atau penambahan ruangan jika memang dibutuhkan pada bangunan tersebut.

Dengan ini berakhir sudah penjelasan mengenai koridor adalah? Mudah-mudahan saja penjelasan mengenai salah satu istilah dalam bangunan dari tukangarsitek.com diatas dapat memberikan banyak manfaat dan dijadikan sebagai referensi bagi kalian.

Tinggalkan komentar